Benteng Marlborough yang merupakan salah satu ikon bersejarah di Bengkulu adalah saksi bisu dari masa kolonialisme Inggris di Indonesia. Dibangun antara tahun 1713 dan 1719 oleh East India Company, benteng ini menjadi pusat pertahanan Inggris di pantai barat Sumatera dan menjadi salah satu benteng terkuat yang pernah dibangun Inggris di Asia Tenggara. Nama “Marlborough” sendiri diambil dari John Churchill, Duke of Marlborough, seorang pemimpin militer Inggris yang terkenal.
Secara arsitektur, Benteng Marlborough sangat unik. Benteng ini dirancang berbentuk menyerupai kura-kura jika dilihat dari udara, dengan bangunan utama di tengah yang berfungsi sebagai pusat komando dan berbagai ruangan untuk administrasi, persenjataan, serta penjara. Dibangun di atas bukit yang menghadap langsung ke Samudera Hindia, benteng ini memiliki posisi strategis yang memungkinkan Inggris memantau jalur perdagangan rempah-rempah di wilayah Sumatera Barat. Material bangunannya terdiri dari batu bata dan batu yang kokoh, membuatnya tetap bertahan meskipun telah berusia ratusan tahun.
Benteng Marlborough juga mencatat sejarah panjang yang penuh konflik. Selama beberapa dekade, benteng ini menjadi ajang perebutan kekuasaan antara Inggris dan Belanda. Pada tahun 1825, Inggris menyerahkan Bengkulu kepada Belanda sebagai bagian dari Perjanjian London, yang mengakhiri kehadiran Inggris di Sumatera. Sejak saat itu, benteng ini digunakan oleh pemerintah kolonial Belanda hingga era kemerdekaan Indonesia, dan sempat digunakan oleh Jepang selama Perang Dunia II.
Benteng Marlborough bukan hanya sebuah situs bersejarah, tetapi juga menjadi destinasi wisata edukatif yang populer di Bengkulu. Wisatawan dapat menjelajahi berbagai ruangan di dalam benteng, melihat peninggalan-peninggalan arkeologis, dan menikmati pemandangan laut yang menakjubkan dari atas benteng. Terdapat pula pameran sejarah di dalamnya, yang menampilkan artefak-artefak serta informasi mendetail tentang peran benteng ini selama masa kolonialisme.
Kehadiran Benteng Marlborough di Bengkulu bukan hanya sebagai peninggalan masa lalu, tetapi juga sebagai pengingat betapa pentingnya sejarah dalam membentuk identitas suatu daerah. Benteng ini menjadi simbol dari perlawanan, perjuangan, serta peran penting Bengkulu dalam dinamika perdagangan dan kolonialisme di Nusantara. Sebagai salah satu benteng terbesar di Indonesia, Benteng Marlborough adalah bukti nyata dari jejak sejarah yang masih bisa disaksikan hingga saat ini, sekaligus menjadi daya tarik wisata yang mengundang siapa saja untuk menggali lebih dalam tentang sejarah Bengkulu dan warisan kolonialnya.