Inspira Diunarii
  • Berita Utama
  • Berita Foto
  • Feature
  • Opini
No Result
View All Result
Inspira Diunarii
  • Berita Utama
  • Berita Foto
  • Feature
  • Opini
No Result
View All Result
Inspira Diunarii
No Result
View All Result
Home Feature

Dari Dapur hingga Taman: Bagaimana Limbah Makanan Bisa Jadi Solusi Hijau di Tengah Krisis Sampah

by Jurnalistik UNIB
9 November 2024
in Feature
175 13

Di tengah deru kendaraan dan hiruk-pikuk kota, tempat pemrosesan akhir (TPA) terus menerima limpahan sampah, hingga beban yang diangkut melebihi kapasitas. Dari sekian banyak limbah yang terkumpul setiap harinya, sekitar 50% berasal dari sampah organik—utamanya sisa makanan dari rumah tangga, pasar, restoran, dan kafe. Jumlah ini tentu bukan sekadar angka; ini adalah tumpukan masalah yang memerlukan solusi berkelanjutan.

Namun, di balik besarnya masalah tersebut, ada peluang untuk menciptakan perubahan. Sejumlah pelaku usaha, komunitas, dan individu kini mulai mengubah cara pandang mereka terhadap sampah organik. Dari dapur mereka, muncul inisiatif baru untuk mengelola sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat, tak lagi sekadar “dibuang”. Salah satu langkah yang semakin populer adalah penggunaan komposter rumah tangga yang memanfaatkan sisa makanan menjadi pupuk alami. Dengan bantuan mikroba, sampah yang tadinya berpotensi mencemari lingkungan kini berubah menjadi nutrisi yang memperkaya tanah.

Di kawasan Jakarta, misalnya, beberapa hotel dan restoran mulai beralih pada solusi pengelolaan mandiri untuk mengurangi kontribusi mereka pada TPA. Menggunakan metode kompos aerobik dan maggot (larva lalat), mereka memanfaatkan sampah dapur sebagai pakan larva yang diolah menjadi bahan dasar pupuk atau bahkan makanan ternak.

“Kami harus mengubah pola pikir kami bahwa sisa makanan bukanlah sampah, tapi sumber daya. Dengan mengelola sampah dari awal, kami tidak hanya mengurangi beban di TPA, tapi juga membantu mengurangi emisi gas metana dari sampah organik yang dibiarkan membusuk,” ujar Andi, manajer lingkungan dari salah satu hotel di Jakarta.

Perubahan paradigma ini memberikan harapan untuk masa depan yang lebih hijau. Dengan semakin banyak orang dan industri yang terlibat dalam pengelolaan sampah berkelanjutan, langkah-langkah kecil yang dilakukan dari dapur kita sendiri bisa berdampak besar dalam mengurangi masalah sampah dan membawa kita selangkah lebih dekat ke kota yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Share160Tweet100Send
Previous Post

Wamen LH Dorong Sektor HOREKA Kelola Sampah di Sumbernya untuk Kurangi Beban TPA dan Emisi

Next Post

Mengenang Perjuangan Imam Husain dalam Rangkaian Ritual dan Kesenian Tabot Bengkulu

RelatedPosts

Kebaya sebagai Identitas Budaya Indonesia yang Abadi
Feature

Kebaya sebagai Identitas Budaya Indonesia yang Abadi

27 Desember 2024
Hutan Mangrove: Pelindung Pesisir yang Mulai Tergerus
Feature

Hutan Mangrove: Pelindung Pesisir yang Mulai Tergerus

14 November 2024
Tabut Bengkulu: Ritual Peringatan dengan Pesan Perdamaian
Feature

Tabut Bengkulu: Ritual Peringatan dengan Pesan Perdamaian

12 November 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Pemberitaan
Whatsapp: +26 8117308578

© 2023 InspiraDiurnarii.com - PORTAL BERITA S1 JURNALISTIK UNIB.

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Berita Foto
  • Feature
  • Opini

© 2023 InspiraDiurnarii.com - PORTAL BERITA S1 JURNALISTIK UNIB.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In