
Rabu (22/11) – Dalam rangka pengumpulan data terkait International Collaboration Research, Prodi S1 Jurnalistik dan Magister Ilmu Komunikasi FISIP UNIB mengadakan Focus Group Discussion (FGD) selama 20-22 Nopember 2023 yang dilaksanakan di Bale Lantang Desa Adat Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli Propinsi Bali.
Diskusi yang membahas pengelolaan desa wisata dan desa adat menuju wisata internasional ini merupakan rangkaian diskusi tim Fisip Universitas Bengkulu yang terdiri atas Kaprodi S2 komunikasi Dr. Dhanurseto Hadiprashada, M.Si, Kaprodi S1 Jurnalistik Yuliati, M.Ikom, Ketua Lab Komunikasi, Jurnalistik Dwi Aji Budiman,M.A dan PPI Tainan, Taiwan.
“Salah satu hal yang penting adalah bagaimana desa mampu bersinergi dalam kemandirian, berdaulat, dan bermartabat terlebih desa hadir sebagai kekuatan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri,”ujar Dr. Dhanurseto Hadiprashada,M.Si.
Menurutnya, pelaksanaan diskusi ini menjadi penting dalam melengkapi data awal pengelolaan desa wisata dan desa adat menjadi optimal, disini tim melihat secara langsung bagaimana struktur masyarakat desa dalam strtuktur negara dan dalam sistem adat di Bali. Desa Demulih sendiri telah memiliki struktur adat yang kuat sehingga menjadi hal yang bisa diterapkan di desa-desa berbasis adat yang telah dibina khususnya oleh tim riset dan pengabdian Fisip Universitas Bengkulu, ungkap Dhanurseto.
Ditambahkannya, desa adat Demulih Kabupaten Bangli Propinsi Bali merupakan desa adat yang memiliki kekhasan, meliputi, adat, budaya lokal, serta hutan adat. Hutan adat Demulih yang yang memiliki struktur topografi dengan ketinggian ± 400 m dpl, serta kemiringan 0-15% telah ditetapkan sebagai hutan adat pada tanggal 16 Juli 2021 oleh Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Hutan seluas 40 ha tersebut memanjang dari arah timur-barat, berbatasan dengan Kelurahan Kawan (timur), Desa Samplangan (selatan), Desa Abuan (barat) dan Desa Susut (Utara). Hal inilah yang kemudian menjadi dasar dalam dan pertimbangan dijadikannya tujuan riset dan pengabdian.
Pada kesempatan berbeda, secara khusus sebelum keberangkatan tim international collaboration research Dekan FISIP UNIB, Dr. Yunilisiah,M.Si berpesan kegiatan ini mendorong upaya peningkatan peran serta masyarakat etnis Bali khususnya di Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Seluma, dalam progam kemitraan bertaraf Internasional di provinisi Bengkulu.
Sementara itu, Bendesa Adat Demulih Kabupaten Bangli Propinsi Bali I Nengah Karsana menyambut baik kedatangan tim penelitian dan pengabdian Fisip Universitas Bengkulu.
“Selamat datang ke Desa Adat Demulih, desa ini berada dilingkungan desa adat dan hutan adat karena itulah kami masih melestarikan kebudayaan yang ada di sini, kehidupan masyarakat desa juga sangat kental dalam menjaga kearifan budaya asli di wilayah desa ini,”terangnya.
Pada bagian lain, I Wayan Sulistyobudhi Pendamping Perhutan Sosial menerangkan, selain kelestarian adat, wilayah desa Adat Demulih juga menjaga kelestarian berbasis hutan adat, sehingga ekosistem lingkungannya masih sangat terjaga.
Sementara itu Kaprodi S1 Jurnalistik Yuliati, M.Ikom menguraikan dari perpektif jurnalisme lingkungan. Menurutnya kegiatan ini menjadi langkah awal dalam penguatkan jurnalisme lingkungan dalam mewujudkan perannya menjaga ekosistem yang tidak hanya untuk masyarakat namun menjaga kelestarian adat dan hutan adat itu sendiri di samping mengembangkan pariwisata khususnya di propinsi Bengkulu.
Kegiatan FGD ini juga dihadiri I Wayan Liada bendahara adat, I Nangah Wardhanah Pangarikan Desa Adat, I Nyoman Susila Sekretaris Desa Adat, Ingh Sudiarna Ketua Hutan Adat dan perwakilan warga.